Sering malu karna sujud, hanya bila tertekan, duhai gadis yang mengaku-ngaku dewasa. Konon kebal membeku, dididihkan pun tak mampu, ini dia si jago pemalu, Bila kau pikir aku sekuat itu,Dua empat tujuh aku bahagia.Kau salah kawan,ku dilindungi dendangan, Ini musikku dia pagar jarak pandangmu (Tulus~Bunga Tidur)

Rabu, 12 Februari 2014

perasaan kan beda sama peruangan


untungnya sudah aku selesaikan urusanku dengan mu waktu itu, memang terlihat tidak tau malu, tapi itu kan hakku, bukan bermaksud pelit juga, tapi dimana pantasnya seorang belia mentraktir orng yang dianggapnya spesial, sedangkan uang itu bukan uang pribadinya. dan ternyata keputusanku itu benar, tidak ada lanjutan kisah kita yang kemudian menjadi sebuah jalan cerita seperti di novel sampai jilid 4. jilid ke-satu pun kita tidak menghabiskan 3 lembar kertas, dan halaman selanjutnya akan diisi tentang mereka para sahabat ku, tentang serentetan kisah naik turunnya gelombang hati, tentang kisah pencarian, semuanya, bahkan hal sekecil debu, dan tidak menarik seperti rumus rumus matematika , semuanya saja sehingga tidak ada kisah hidupku yang merasa terbuang, tercampakkan,( jika andai saja mereka punya nurani)