suatu kejadian alam yang luar biasa, bukan tanpa sebab. setiap hal sudah memiliki siklusnya masing- masing, berputar, terus saja berputar, tentang siapa yang memutar, kekuatan besar menggerakkannya, membungkam setiap ucapan tak bermakna, menghentikan setiap peranan setan, lalu tertunduk lesu, mengharap doa pada Sang Maha Dahsyat, bisikan doa yang tak terdengar, sunyi...
kejadian ini langka, baru aku temui setelah aku berusia 18 tahun, mungkin dulu pernah, tapi tau apa seorang anak ingusan.. sekarang baru tersadar, betapa bencana menjadi sebuah titik balik umat manusia, dibuatnya takut, di buatnya berselimut menutup kedua mata, mendekapkan tangan ke tubuh masing- masing, menggigil. lagi - lagi pengharapan tanpa henti terus saja mengalir .kita takut mati, masih takut mati..
pengalaman menjadikan kita menjadi egois, sombong, tidak rela, dan takut akan dosa, neraka dan lain sebagainya. seakan akan semuanya akan terjadi, dan kita hanya bisa pasrah, berdoa, sekali lagi berdoa. ini bukan hanya sekedar rencana-Nya, bukan, tapi lebih dari itu.. kami ketakutan layaknya semut semut yang di kepung tangan raksasa manusia. lalu Engkau menjadikan kami ingat, mengingat-Mu lebih sering..
kalau tidak begini, tidak akan tahu bagaimana rasanya di sapa. bencana adalah seni, seni abstrak yang penuh akan peringatan, bencana adalah karya, karya Sang Maha Esa yang mengingatkan kita pada suatu masa yang tidak dapat di gambarkan.. lalu.. berterimakasihlah, dan berdoalah, berharaplah, dan pajang karya-Nya sebagai pengingat, 'kita dulu pernah merasakannya, maka bertaubatlah'