Sering malu karna sujud, hanya bila tertekan, duhai gadis yang mengaku-ngaku dewasa. Konon kebal membeku, dididihkan pun tak mampu, ini dia si jago pemalu, Bila kau pikir aku sekuat itu,Dua empat tujuh aku bahagia.Kau salah kawan,ku dilindungi dendangan, Ini musikku dia pagar jarak pandangmu (Tulus~Bunga Tidur)

Minggu, 01 September 2013

sepucuk pelarian

bunga

perumpamaan bagai sebuah pohon yang rindang, berayun ayun tertiup potongan angin bersalju, sejuk.... tapi terlalu dingin, masihkah ada sandar untuk bertahan, dan sepucuk kopi untuk menghangatkan?

tidak ada yang bisa membuat segalanya sama. sekarang tempat ini sudah berbeda, dengan orang yang berbeda dan semuanya berbeda, kecuali aku, aku masih akan tetap sama, seperti biasanya, seperti yang kamu tau,

 hembus hembus wangi mawar merah tersebar, meruntuhkan awan. ini permainan, aku sedang bermain, jadi jangan kau ganggu. pertanyaan pertanyaan muncul, bersaing untuk secepat mungkin menemukan jawabannya. dan aku masih disini menunggu. pagi belum datang, sinarnya masih tertelan, gelap.

aku masih sama seperti biasanya, tapi tidak semuanya. pelahan air turun menelusup sela sela perapian, menghentikan api, dan padam.

air salju api, rangkaian cerita yang akan selalu menghiasi, perumpamaan pertanyaan ini kembali.