Sering malu karna sujud, hanya bila tertekan, duhai gadis yang mengaku-ngaku dewasa. Konon kebal membeku, dididihkan pun tak mampu, ini dia si jago pemalu, Bila kau pikir aku sekuat itu,Dua empat tujuh aku bahagia.Kau salah kawan,ku dilindungi dendangan, Ini musikku dia pagar jarak pandangmu (Tulus~Bunga Tidur)
Selasa, 11 Februari 2014
sembunyikan ..
aku terjebak dalam definisi sempurna yang kurangkai sendiri, aku terbelenggu dalam lingkaran nafsu yang kubangun sendiri, aku terperangkap dalam gelap malam yang ku hampiri,kemudian terhempas dalam hembusan angin di tempat aku berdiri,aku dikoyak pisau yang pernah ku tancapkan sendiri.
lalu aku tertidur dalam sebuah angan kecil, bermimpi tentang sebuah kedamaian abadi, tentang kegembiraan rohani, kesejukkan duniawi, aku bermimpi tentang tangisan yang memadamkan benci, tentang kekecewaan yang dikalahkan keikhlasan, tentang harimau yang tunduk kepada alam.
aku mencari, berlari, lupa tentang siapa kawan siapa lawan, mungkin itu lebih baik. tidak mengenal kebencian hanya mengenal keikhlasan, aku malu, aku ditelanjangi oleh kisah nabi ibrahim yang tetap tabah ketika dibakar di tengah bara api, lalu kesabarannya membuat Tuhan berkehendak lain, aku malu, hanya dengan api yang bahkan tak terlihat aku bisa sepanas ini, dengan api yang tak terlihat aku bisa semenggeliat ini.
berikan waktu untukku menelaah apa yang disebut kesempurnaan hakiki, kegembiraan abadi, dan ketulusan hati, lalu maafkan apa yang kau anggap salah, maafkan apa yang kau anggap tidak pantas. semuanya saja.
rasa hanya bisa dirasa oleh yang terasa. aku hanya bisa merasa tentang apa yang aku rasa. aku rasa pedih, kepedihan, memang ketidaksempurnaan membuatnya tidak jelas, malu-malu.. lalu rasa yang kau rasa, aku tidak ikut campur, itu rasamu,itu hatimu...
lalu aku perintahkan kamu bersembunyi, sembunyi.. sembunyikan kepedihan, sembunyi sembunyikan duka lara, sembunyi sembunyikan angkara murka...