Sering malu karna sujud, hanya bila tertekan, duhai gadis yang mengaku-ngaku dewasa. Konon kebal membeku, dididihkan pun tak mampu, ini dia si jago pemalu, Bila kau pikir aku sekuat itu,Dua empat tujuh aku bahagia.Kau salah kawan,ku dilindungi dendangan, Ini musikku dia pagar jarak pandangmu (Tulus~Bunga Tidur)

Rabu, 06 Februari 2013

bagaimanapun caranya



kehidupan akan terus saja mengalir, tanpa pedulikan angin dan badai yang mencoba menghalangi, apalagi hanya potret diri saat ini. hingga pada akhirnya, ia mengalirkan duka yang pelahan lahan tapi pasti, jika tidak segera berdiri dan berhenti menangisi.

 jika suatu saat tibalah duka itu mengaliriku, hingga kakiku lelah untuk melangkah,dan hingga tangisku tak mampu terbendung lagi, tolong bisikan bahwa masih ada surga disana, taman langit yang luas, tapi jangan pernah bisikan tentang fatamorgana. Jangan biarkan nyawaku terbawa lara, dan mati begitu saja. bagaimanapun caranya.